Serangkaian acara wisuda selama empat hari berturut-turut telah dilaksanakan di UIN Suska Riau sejak senin, 27 Mei 2024 hingga Kamis(hari ini), 30 Mei 2024. Wisuda Program Doktor S3, Magister S2 dan Sarjana S1 dilaksanakan di aula Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) UIN Suska Riau. Rangkaian wisuda UIN Suska Riau musim ini menamatkan sebanyak 2400 alumni yang berasal dari berbagai Prodi di lingkungan UIN Suska Riau, termasuk Prodi IAT, AFI, SAA dan Ilha yang berada di Fakultas Ushuluddin.
Ada hal istimewa dalam rincian acara wisuda di hari terakhir ini, di mana salah seorang guru besar Prodi Aqidah dan Filsafat Islam (AFI), yakni Prof. Dr. Kasmuri, MA tampil menyampaikan orasi ilmiah berjudul: “Keprihatian terhadap Dunia Islam”. Selain sebagai presentasi pengukuhan gelar Guru Besar, penyampaian orasi ilmiah oleh Profesor Kasmuri ini juga merupakan bagian dari sharing session yang dilaksanakan oleh dosen Prodi Aqidah dan Filsfata Islam (AFI) dalam rangka pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.
Dalam orasi ilmiahnya Profesor Kasmuri menyampaikan analisisnya tentang situasi umat Islam dalam pandangan non muslim di tengah pergaulan global dewasa ini. Mengutip Max Weber, beliau mendeskripsikan bagaimana pandangan mencemooh dari umat lain terhadap Umat Islam, sebagai berikut:”Andaikata anda pernah berlayar di lautan, tiba-tiba kapal atau perahu anda dihantam badai sedangkan pada waktu itu hari malam dan gelap gulita. Anda kehilangan kompas atau arah, sehingga anda pasrah, terserah kemana kapal atau perahu tersebut dibawa gelombang atau badai yang menerjang. Besok paginya anda dapati kapal atau parahu anda sudah terdampar di sebuah pulau, tapi anda tidak mengetauhi apa nama pulau tersebut, siapa pula penduduk di atasnya. Kata Weber, anda tidak perlu naik ke atas pulau tersebut, cukuplah saja dengan melihat keaadaan pantainya,jika pantainya kotor bahkan kadangkala banyak terdapat kotoran manusia, yakinlah kata Weber, penduduknya pasti umat Islam.(Max Weber dalam Kasmuri Selamat, Keprihatinan terhadap Dunia Islam, Orasi Ilmiah Guru Besar tanggal 30 mei 2024).
Menurutnya, paling tidak ada dua faktor kemunduran umat Islam di masa dewasa ini; yang pertama: Umat Islam kehilangan ruh dalam menjalani ajaran-ajaran Islam. Hal ini terlihat dari fenomena sosial umat Islam di mana mereka cenderung mengutamakan formalitas ketimbang substansi dalam menjalani ajaran-ajaran agamanya.
Sementara faktor kedua yang menyebabkan mundurnya umat Islam menurut Profesor Kasmuri adalah pendekatan dalam meneladani Rasulullah tidak dilakukan secara holistic melainkan secara parsial. Muhamad yang diteladani umat Islam dewasa ini adalah Muhammad yang terpotong-potong.
Kemunduran dunia Islam menjadi bahan cemoohan dari mereka di luar Islam, karena Islam yang mereka lihat seperti tubuh yang tidak bernyawa. Keistimewaan ajaran Islam tidak dipraktekkan sepenuhnya oleh umat Islam dalam kehidupan, Memahami kenyataan ini perlu sekali ada kesadaran umat Islam untuk bangkit dan berubah agar bisa menggapai kemajuan. (khai-red)