Kemandirian mahasiswa merupakan cita-cita bagi perguruan tinggi dan bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, mulai dari kurikulum, proses perkuliahan dan capaian pembelajaran di perguruan tinggi diarahkan agar mahasiswa mampu bersikap kritis, kreatif dan inovatif dan, mampu mengembangkan jiwa interpreunership pada diri mereka. Diharapkan setelah memperoleh gelar sarjana dari UIN Suska Riau, mereka mampu mandiri dan bersaing pada dunia kerja di tengah ramainya alumnus dari berbagai perguruan tinggi lainnya. Menyadari hal itu, maka pimpinan Fakultas Ushuluddin mengadakan kegiatan kewirausahaan di asrama Baznaz Provinsi Riau selama 6 hari, hari Selasa-Rabu, 2-3 Agustus 2022, Rabu_Kamis, 10-11 Agustus 2022, dan Rabu-Kamis, 17-18 Agustus 2022, dengan mendatangkan instruktur yang kompeten di bidang kewirausahaan. Pelatihan yang diajarkan yaitu membuat piring dari lidi sawit, mengolah limbah plastik menjadi berbagai keperluan rumah tangga, juga membuat gantungan kunci untuk merayakan Hari Kemerdekaan 17 Agustus-an.
Kegiatan Kewirausahaan Mahasiswa penerima beasiswa Baznas, membuat piring dari lidi sawit, membuat gantungan kunci HUT RI, dan mengolah limbah plastik
Usai pelatihan di asrama Baznas, mahasiswa dibawa mengunjungi mengunjungi sentra IKM Randang Payakumbuh, yang telah dikenal oleh masyarakat luas, baik lokal, maupun internasional. Tujuan kunjungan ini, agar mahasiswa dapat langsung belajar, bertanya dan termotivasi untuk menjadi pengusaha yang sukses. Dengan demikian, mahasiswa Fakultas Ushuluddin yang nota bene mempelajari ilmu-ilmu keagamaan yang sifatnya teori, diharapkan melalui pelatihan ini mereka memiliki keilmuan baru, yang dapat menumbuhkan jiwa interpreunership mereka. Mahasiswa yang bukan hanya hafal al-Qur’an dan Hadis, tetapi juga mampu berkarya di dunia bisnis. Mahasiswa yang bukan hanya mempelajari ilmu akidah dan Filsafat Islam, tetapi juga mampu merealisasikan pemikiran filosofis yang real konstruktif. Mahasiswa yang bukan hanya belajar keagamaan untuk menjadi ustad profesional, dan peneliti, tetapi juga mampu bersinergi dengan para jamaahnya yang memiliki usaha, bahkan mungkin pengusaha yang sudah mapan. Di Sentra IKM Randang Kota Payakumbuh, rombongan diterima langsung oleh Sekretaris Disnaker, Bapak Doni; Kepala UPT Sentra IKM Randang Payakumbuh, Bapak Novit Ardi; dan bapak Rendi Rozeno sebagai narasumber. Menurut pak Doni, Sentra Randang Payakumbuh saat ini telah diekspor dan menembus pasar dunia, seperti Jerman, swedia, dan negara eropa lainnya.
Kunjungan ke Sentra IKM Randang Payakumbuh & pusat UKM lainnya di sekitar Payakumbuh, pada tanggal 25 s.d 26 Agustus 2022. Pimpinan membawa mahasiswa penerima beasiswa BAZNAS Provinsi Riau, sebanyak 18 orang, dari 20 orang mahasiswa. 2 (dua) orang mahasiswa tidak bisa ikut pelatihan dan kunjungan ke UMKM karena mereka masih di lokasi KKN. Kegiatan kunjungan ini didampingi oleh Dekan Fakultas Ushuluddin, Dr. H. Jamaluddin, M.Us.; Wakil Dekan bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Rina Rehayati, M.Ag.; Wakil Dekan bidang kemahasiswaan dan kerja sama, Dr.H.M. Ridwan Hasbi, M.A; dan Ketua Prodi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir, Agus Firdaus Chandra, M.A.
Selain itu, mahasiswa juga dibawa ke tempat pusat proses pembuatan, penggorengan, dan penjualan kerupuk sanjai di seputar Payakumbuh.
Foto di Sentra Ikm Randang Kota Payakumbuh
Rangkaian kegiatan dilengkapi dengan kunjungan ke pondok pesantren yang juga menerapkan konsep kemandirian bagi para santrinya, yaitu Pondok Pesantern Modern Muhammadiyyah al-Kausar Payakumbuh. Dalam arahan singkatnya, kepala ponpes modern al-Kausar ustad Dafry Harweli, M.Pd.I, menyampaikan bahwa mahasiswa hendaknya bercita-cita menjadi kaya, supaya bisa melaksanakan ibadah, seperti bersedekah, berzakat, melaksanakan umrah dan haji, dan ibadah-ibadah laiunnya. Ada banyak aspek bisnis yang bisa dikelola dipesantren, di kampus, dan di sekolah-sekolah, karena para santri perlu memenuhi kebutuhan hidupnya, mulai dari kepala sampai dengan kaki. Ustad Dafrry menutup dengan Hadis Rasulullah saw:
“Hendaklah kalian berdagang karena berdagang merupakan sembilan dari sepuluh pintu rezeki.” “Sebaik-baik pekerjaan adalah pekerjaan seorang pria dengan tangannya dan setiap jual beli yang mabrur.” (HR. Ahmad, Al-Bazzar, Ath-Thabrani dan selainnya, dari Ibnu ‘Umar, Rafi’ bin Khudaij, Abu Burdah bin Niyar dan selainnya).
Mahasiswa Fakultas Ushuluddin penerima beasiswa Baznas Bersama Dekan Fakultas Ushuluddin, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Lembaga, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerja sama, Ketua Prodi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir, Kepala Pondok Pesantren Modern al-Kausar, dan para santri
Penulis: Dr. Rina Rehayati, M.Ag