Fakultas Ushuluddin Gelar FGD Pendirian Program Magister Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir

Pekanbaru, 27 Agustus 2025 Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) terkait pendirian Program Studi S2 (Magister) Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya strategis fakultas dalam memperluas cakupan keilmuan, khususnya pada bidang studi Al-Qur’an dan Tafsir. Acara yang berlangsung pada Rabu, 27 Agustus 2025 ini diikuti oleh  21 peserta yang terdiri dari unsur pimpinan fakultas, ketua program studi, dosen senior, serta perwakilan perguruan tinggi mitra.

Hadir dalam kegiatan tersebut adalah  Drs. H. Iskandar Arnel, MA., Ph.D. (Wakil Dekan I), Dr. Afrizal Nur, MIS (Wakil Dekan II), Dr. H. Agus Firdaus Chandra, Lc., MA (Wakil Dekan III), Dr. Khairiah, M.Ag (Ketua Prodi AFI), Dr. Khotimah, M.Ag (Ketua Prodi SAA), Dr. Jani Arni, M.Ag (Ketua Prodi IAT), Dr. Sukiyat, M.Ag (Ketua Prodi ILHA) serta  Para profesor dan dosen senior seperti Prof. Dr. H. Arrafie Abduh, M.Ag, Prof. Dr. H. Afrizal M., MA, Prof. Dr. Zikri Darussamin, M.Ag, Prof. Dr. H. Kasmuri, MA  dan Dr. Wilaela, M. Ag. Selain peserta internal, FGD ini juga menghadirkan dosen dari perguruan tinggi mitra, yakni Dr. Nurliana, M.H (IAI Diniyah Pekanbaru) dan Nurrahmi, S.Fil, M.Fil (IAI Lukman Edy Pekanbaru), sebagai bentuk kolaborasi akademik lintas institusi.

Dalam  sambutan dan arahannya, Dekan Fakultas Ushuluddin Dr. Hj. Rina Rehayati, M.A  menegaskan pentingnya pendirian program magister ini. Program S2 Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir diharapkan menjadi wadah pengembangan keilmuan yang lebih mendalam, relevan dengan kebutuhan zaman, serta memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan pengembangan studi keislaman di Indonesia,” ujarnya. Melalui FGD ini, Fakultas Ushuluddin berupaya merumuskan kurikulum yang unggul, kompetitif, serta sesuai dengan standar akademik nasional maupun internasional. Dengan demikian, lulusan Program Magister Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir nantinya diharapkan mampu berkiprah sebagai akademisi, peneliti, maupun praktisi yang mumpuni dalam bidang kajian Al-Qur’an. (kho-Red)