Sikapi Prodi Langka, Fordek Lakukan Seminar Nasional

Pada tanggal 12 – 15 November 2024 Dekan dan para Wakil Dekan Fakultas Ushuluddin UIN Suska Riau mengikuti kegiatan Forum Dekan (FORDEK) di UIN Tulungagung Jawa Timur. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menemukan solusi terkait keushuludinan PTKIN dan PTKIS se-Indonesia. Permasalahan yang dibahas pada FORDEK kali ini tentang perubahan kecenderungan masyarakat sehubungan dengan perkembangan teknologi saat ini, sehingga lahir kebijakan yang mendasari perubahan IAIN menjadi universitas pada tahun 2022. Sementara itu, pengembangan keilmuan di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam ditopang oleh prodi-prodi keagamaan yang terdapat di Ushuluddin, yang pada masanya telah mencetak intelektual muslim yang mewarnai pemikiran keislaman di Indonesia. Pada saat itu, Ushuluddin masih diperhitungkan di lingkungan IAIN, STAIN. Namun, sehubungan dengan perubahan zaman, selera masyarakat pun juga ikut berubah. Keberadaan prodi-prodi Ushuluddin saat ini mendapat tantangan besar. Pertama, prodi-prodi Ushuluddin, dituntut untuk mampu bersaing dengan kehadiran prodi-prodi umum yang dianggap lebih layak “jual”. Kedua, prodi-prodi Ushuluddin dituntut memiliki koneksi yang kuat dengan dunia kerja, agar memenuhi kriteria konsep link and match. Ketiga, sampai saat ini Ushuluddin belum muncul terobosan kebijakan semacam affirmative action untuk mengokohkan keberadaan prodi-prodi Ushuluddin.

Fakultas Ushuluddin yang diharapkan menjaga tonggak keilmuan Islam di satu sisi, dan harus ikut memenuhi selera “pasar” di sisi lain, menjadi beban ganda (double burden) bagi pimpinan Fakultas Ushuluddin. Problem ini dialami oleh hampir seluruh Fakultas Ushuluddin di UIN, IAIN seluruh Indonesia. Oleh sebab itu, dibutuhkan kebijakan afirmasi, baik di Tingkat Universitas, maupun di Tingkat Kementerian Agama yang lebih strategis untuk menjawab persoalan prodi-prodi langka di Fakultas Ushuluddin. Atas dasar kepentingan itulah Fprum Dekan Ushuluddin diselenggarakan pada tahun 2024 ini, sebagai ikhtiar untuk menggali dan sekaligus merumuskan terobosan-terobosan penting yang bisa dilakukan oleh PTKIN dan PTKIS dalam menjaga martabat prodi-prodi Ushuluddin sebagai penciri Perguruan Tinggi Agama Islam. Dengan tema “Meneropong Masa Depan Prodi-Prodi Ushuluddin”.”

Ada dua agenda kegiatan Forum Dekan 2024 di Tulungagung, yaitu: 1) Seminar Nasional dengan tema: “kebijakan dan Arah Pengembangan Prodi-Prodi Ushuluddin”, narasumber Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama, Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag. dan Prof. Dr. Risán Rusli, M.A. Dosen UIN Raden Fatah Palembang; 2) Diskusi dan Perumusan Rekomendasi dengan tema: “Merumuskan Kebijakan Afirmasi Prodi-Prodi Ushuluddin”. Adapun peserta Forum Dekan ini yaitu Dekan dan Para WD Fakultas Ushuluddin PTKIN dan PTKIS se-Indonesia. Waktu pelaksanaaan hari Selasa sampai Jumát, 12-15 November 2024, bertempat di UIN Sayyid Ali Rahmatullah (SATU) Tulungagung. Pertemuan Forum Dekan di Tulungagung menghasilkan beberapa rekomendasi diantaranya: 1) Meningkatkan networking, kerjasama dan implementasinya di Fakultas Ushuluddin UIN/IAIN se-Indonesia di bidang tridharma perguruan tinggi; 1) Kemenag mengalokasikan pemberian beasiswa kepada prodi-prodi keagamaan; 2) Adanya kebijakan Direktur Diktis agar menyampaikan kepada para rektor di Forum Rektor untuk memberikan UKT 1 kepada seluruh Prodi Keagaman dan ditambah KIP; 3) Rektor memberikan perhatian khusus kepada Fakultas Ushuluddin tentang kebutuhan anggaran tidak berdasarkan pendapatan UKT; 4) review dan redesign kurikulum yang relevan dengan kebutuhan kekinian, isu-isu global, dan kebutuhan dunia kerja. (rehayati-red)

About muhammad arif

Check Also

HPMS SAA Adakan Seminar Metode dan Retorika Dakwah

            Rabu, 16 oktober 2024, Himpunan Mahasiswa Prodi Studi (HMPS) …