Tujuh Dosen UIN Suska Riau Raih Puncak Akademik, Dua Guru Besar Ushuluddin Soroti Khazanah Peradaban dan Hukum Keluarga

Fush  – Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau kembali menorehkan sejarah akademik yang membanggakan. Sebanyak tujuh dosen terbaik UIN Suska Riau hari ini secara resmi dikukuhkan menjadi Guru Besar (Profesor). Prosesi pengukuhan yang khidmat berlangsung di Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) dan dipimpin langsung oleh Rektor UIN Suska Riau, Prof. Dr. Hj. Leny Nofianti MS, SE, M.Si, Ak, CA.
Dari tujuh dosen yang dikukuhkan, dua di antaranya berasal dari Fakultas Ushuluddin, yang pidato ilmiahnya menawarkan gagasan-gagasan segar dan mendalam bagi perkembangan studi Islam dan ilmu pengetahuan.

Membangkitkan Khazanah Klasik: Tarjim dan Thabaqat
Guru Besar pertama dari Fakultas Ushuluddin yang dikukuhkan adalah Prof. Dr. Wilaela, M.Ag. Dalam pidato ilmiahnya yang berjudul memikat, Prof. Wilaela mengajak komunitas akademik, khususnya sejarawan pendidikan Islam, untuk kembali menghidupkan dan mewujudkan khazanah peradaban Islam warisan era klasik.
Beliau menekankan pentingnya pendekatan tarjim (biografi) dan thabaqat (prosopgrafi) sebagai suatu metodologi mutakhir dalam Studi Sejarah Pendidikan Islam. Tarjim dan Thabaqat, yang merupakan tradisi penulisan biografi para ulama dan tokoh dalam kelas atau generasi tertentu, menyimpan data-data historis yang kaya dan otentik mengenai transmisi ilmu, jaringan keilmuan, serta evolusi institusi pendidikan Islam dari masa ke masa.
“Pendekatan biografi dan prosopgrafi tidak hanya mencatat nama, tetapi juga melacak kontribusi intelektual, guru, dan murid dari para tokoh. Ini adalah kunci untuk memahami secara utuh peradaban Islam dan relevansinya bagi dunia pendidikan modern,” tegas Prof. Wilaela, disambut tepuk tangan hadirin.
Prof. Wilaela berharap, revitalisasi metode ini dapat membuka lembaran baru dalam penelitian sejarah pendidikan Islam yang lebih komprehensif dan berbasis pada sumber primer klasik.

Kontruksi Hukum Keluarga dengan “Tunjuk Ajar Rasulullah”
Pengukuhan dilanjutkan dengan pidato ilmiah dari Guru Besar kedua Fakultas Ushuluddin, Prof. Dr. H. M. Ridwan Hasbi, Lc., M.A. Prof. Ridwan Hasbi mengangkat isu yang sangat relevan bagi masyarakat, yaitu kontruksi hukum keluarga Islam, melalui lensa budaya lokal.
Ia memaparkan gagasan revolusioner mengenai “Design Thinking Tunjuk Ajar Rasulullah” sebagai paradigma baru dalam perkembangan pemikiran kajian hukum keluarga Islam. Menurutnya, kerangka berpikir ini mampu menghasilkan hukum yang berdaya guna dan kontekstual.
Inti dari paradigma yang diformat dalam Tunjuk Ajar Rasulullah ini adalah pembentukan satu konstruksi hukum yang terbagi dalam tiga kategori utama: 1)Hukum yang bersifat tunjuk: Hukum yang secara eksplisit memberikan petunjuk atau arahan jelas. 2) Hukum yang bersifat ajar: Hukum yang lebih bersifat edukatif, menanamkan nilai-nilai moral dan etika. 3) Hukum yang bersifat Tunjuk Ajar sekaligus: Integrasi antara petunjuk eksplisit dan nilai-nilai edukatif dalam satu kaidah.
“Tunjuk Ajar Rasulullah, jika diadaptasi dalam studi hukum keluarga, akan memungkinkan kita merumuskan produk hukum yang tidak hanya patuh pada teks (fikih) tetapi juga peka terhadap konteks sosial dan bertujuan menciptakan kemaslahatan (maslahah) yang maksimal bagi keluarga muslim,” jelas Prof. Ridwan Hasbi.

Menanggapi pencapaian luar biasa ini, Dekan Fakultas Ushuluddin, Dr. Hj. Rina Rehayati, M.Ag, menyatakan rasa syukur dan bangganya. Dr. Rina berharap pencapaian ini dapat menjadi inspirasi dan dorongan bagi para -dosen lainnya untuk terus berkarya, meneliti, dan mencapai jenjang akademik tertinggi demi kemajuan institusi dan pengembangan peradaban Islam di Indonesia. Pengukuhan tujuh Guru Besar ini mengukuhkan komitmen UIN Suska Riau untuk terus menghasilkan sumber daya manusia unggul yang mampu berkontribusi nyata bagi masyarakat dan ilmu pengetahuan. (rif-red)

About muhammad arif

Check Also

MAHASISWI UIN SUSKA RIAU RAIH JUARA II LOMBA KTI NASIONAL DI AJANG SHARIA ECONOMIC EXPO

Fush – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau …