
Fush – Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ushuluddin UIN Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau sukses menyelenggarakan program pengabdian masyarakat bertajuk “Ekspedisi Mandala Cendikia 2025”. Kegiatan yang berfokus pada pendidikan dan syiar Islam ini dipusatkan di Desa Tanjung Belit, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, dan berlangsung selama empat hari, dari tanggal 16 hingga 19 Oktober 2025.
Sebanyak 28 mahasiswa Fakultas Ushuluddin turut serta dalam ekspedisi ini sebagai wujud implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat. Rombongan dilepas secara resmi oleh Wakil Dekan II Fakultas Ushuluddin, Dr. Afrizal Nur, M.IS., yang berpesan agar para mahasiswa dapat memberikan kontribusi nyata dan menjaga nama baik almamater.
Setibanya di lokasi, para peserta disambut dengan hangat oleh aparat desa setempat yang diwakili oleh Sekretaris Desa Tanjung Belit, Bapak Guntur, S.Pd.I. Suasana kekeluargaan langsung terasa, menandakan antusiasme masyarakat dalam menerima kedatangan para cendekiawan muda tersebut.
Selama ekspedisi, para mahasiswa merencanakan serangkaian kegiatan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Agenda utama meliputi program Edukasi Pendidikan Islam bagi anak-anak dan remaja desa, di mana mereka diajarkan nilai-nilai dasar keislaman secara interaktif dan menyenangkan.
Selain itu, kegiatan Mengajar Mengaji juga menjadi primadona yang diikuti oleh puluhan anak-anak desa. Para mahasiswa dengan sabar membimbing anak-anak untuk memperbaiki bacaan Al-Qur’an dan memahami dasar-dasar ilmu tajwid.
Untuk mempererat hubungan dengan warga, dilaksanakan pula kegiatan Gotong Royong membersihkan fasilitas umum desa, seperti area masjid dan balai desa. Puncak dari rangkaian acara ini adalah penyerahan 100 buah wakaf Al-Qur’an kepada pengurus masjid setempat, yang diharapkan dapat menunjang kegiatan keagamaan di Desa Tanjung Belit.
Ketua DEMA Fakultas Ushuluddin, Rafi Mulyawan, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan panggilan moral bagi mahasiswa. “Ekspedisi Mandala Cendikia bukan sekadar program kerja, tetapi sebuah ikhtiar kami untuk mengamalkan ilmu yang didapat di bangku kuliah. Kami ingin hadir, belajar, dan berbagi langsung dengan masyarakat, terutama di daerah yang mungkin jarang tersentuh oleh kegiatan kemahasiswaan,” ujarnya.
Rafi juga menjelaskan Pemilihan Desa Tanjung Belit, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, sebagai lokasi Ekspedisi Mandala Cendikia 2025 oleh DEMA Fakultas Ushuluddin bukanlah tanpa alasan. Desa ini dipilih karena memiliki potensi alam yang indah dan kearifan lokal yang masih terjaga, menjadikannya tempat yang ideal bagi mahasiswa untuk belajar langsung tentang harmoni antara agama, budaya, dan lingkungan. Selain itu, kondisi sosial dan pendidikan masyarakat yang masih membutuhkan sentuhan menjadi tantangan sekaligus ruang aktualisasi bagi mahasiswa Ushuluddin untuk mengamalkan ilmu dan nilai-nilai yang mereka pelajari di kampus. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, baik melalui dakwah, pendidikan, maupun pemberdayaan sosial. Sejalan dengan hal itu, Ketua DEMA Fakultas Ushuluddin, Rafi Mulyawan, menyampaikan bahwa Desa Tanjung Belit dipilih karena menjadi tempat yang benar-benar membutuhkan kehadiran mahasiswa sebagai agen perubahan. “Di sini kami belajar arti kebermanfaatan yang sesungguhnya — bahwa ilmu tidak berhenti di ruang kuliah, tetapi hidup di tengah masyarakat,”
Dukungan penuh juga datang dari pimpinan fakultas. Wakil Dekan II, Dr. Afrizal Nur, M.IS, mengapresiasi inisiatif para mahasiswa. “Kami sangat bangga dengan semangat mahasiswa kami. Kegiatan seperti ini adalah laboratorium sosial terbaik bagi mereka untuk melatih kepekaan, kepemimpinan, dan mengaplikasikan ilmu ushuluddin secara praktis. Ini adalah wujud nyata bahwa UIN Suska Riau hadir untuk umat,” tutur Dr. Afrizal.
Sementara itu, Sekretaris Desa Tanjung Belit, Bapak Guntur, S.Pd.I, mengungkapkan rasa syukurnya. “Atas nama pemerintah desa dan seluruh masyarakat, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Kehadiran adik-adik mahasiswa membawa semangat baru bagi kami, terutama untuk anak-anak dalam belajar agama. Bantuan Al-Qur’an ini sangat bermanfaat dan akan kami manfaatkan sebaik-baiknya,” pungkasnya. (rif)
