Pekanbaru, (7/10) — Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan akademik yang sehat dan aman dengan menggelar kegiatan sosialisasi dan edukasi vital. Bertempat di Gedung Rektorat Lantai V UIN Sultan Syarif Kasim Riau, acara ini fokus pada dua isu krusial: Kampus Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) dan Bebas Narkoba.
Acara yang disambut antusias oleh sivitas akademika Fakultas Ushuluddin dengan mendatangkan 100 orang mahasiswa ini menghadirkan dua narasumber berkompeten. Sesi pertama membahas urgensi PPKS, yang disampaikan oleh narasumber drh. Rahmi Febriyanti, M.Sc. Dalam materinya, drh. Rahmi Febriyanti memberikan pemahaman mendalam tentang berbagai bentuk kekerasan seksual.
Ia mengingatkan peserta, terutama para mahasiswa, untuk memahami batasan diri, mengenali perilaku yang tergolong kekerasan seksual, serta mekanisme pelaporan yang tersedia di kampus. “Setiap individu berhak mendapatkan rasa aman dan kenyamanan di lingkungan kampus. Kekerasan seksual tidak boleh ditoleransi,” ujar drh. Rahmi. Beliau juga menjelaskan langkah-langkah penanganan yang berpihak pada korban, serta menjamin kerahasiaan bagi pelapor sesuai dengan peraturan yang berlaku di lingkungan perguruan tinggi. Edukasi ini diharapkan mampu menumbuhkan budaya saling menghormati dan kesadaran untuk tidak menjadi pelaku, korban, maupun penonton pasif.
Sesi edukasi dilanjutkan dengan pembahasan mengenai Kampus Bebas Narkoba, disampaikan oleh Dr. Deni Fitra, S.Pt., M.P., yang menjabat sebagai Wakil Dekan III Fakultas Pertanian dan Pertenakan UIN Sultan Syarif Kasim Riau.
Dr. Deni Fitra menekankan bahwa lingkungan kampus harus menjadi “zona bersih” dari penyalahgunaan zat terlarang. Ia memaparkan dampak buruk narkoba, tidak hanya pada aspek kesehatan fisik dan mental, tetapi juga ancaman serius terhadap masa depan akademik dan karir mahasiswa. “Kampus adalah tempat menumbuhkan intelektual dan moral. Narkoba adalah musuh terbesar dari kedua hal itu,” tegasnya. Beliau menggarisbawahi pentingnya peran aktif mahasiswa dalam menciptakan lingkungan yang suportif dan berani melaporkan segala bentuk indikasi penyalahgunaan narkoba.
Sebagai penutup, Dr. Deni juga menambahkan dengan pengalaman yang ia temui di kalangan masyarakat tentang bahayanya penyakit narkoba yang bisa menghancurkan keluarga. “kalau hanya yang binasa dirinya tidak apa-apa. Ini bahkan keluarganya bisa berantakan, anak istri bercerai. Bahkan orang tuanya menjadi kewalahan menghadapinya. Ini bukan cerita fiktif, tapi riil saya sampaikan. Apakah saudara-saudara tidak prihatin bila ini sampai melibatkan orang tua kita” pungkasnya dengan tegas.
Setelah sesi foto, Dr. Agus Firdaus Chandra Selaku penanggun jawab acara sekaligus Wakil Dekan III Fakultas Ushuluddin menyampaikan harapannya yang besar terhadap kegiatan sosialisasi ini. Ia menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan perwujudan nyata dari komitmen fakultas untuk melahirkan Generasi Emas yang tidak hanya unggul secara intelektual (akhlak) dan spiritual (Ushuluddin), tetapi juga memiliki integritas moral yang tinggi.
“Saya berharap, melalui kegiatan ini, seluruh mahasiswa Fakultas Ushuluddin menjadi benteng moral yang kokoh. Bersih dari narkoba, berani melawan kekerasan seksual, dan menjadi pelopor keselamatan di lingkungan kampus,” ungkap Dr. Rina Rehayati. Ia juga menambahkan bahwa Fakultas Ushuluddin bertekad menciptakan ‘Kampus yang Bermartabat‘, di mana setiap individu merasa dihargai, aman, dan dapat fokus mencapai prestasi terbaik mereka tanpa terhambat oleh ancaman sosial seperti narkoba dan kekerasan. Sosialisasi ini menjadi fondasi penting untuk membentuk mahasiswa yang berkarakter, bertanggung jawab, dan siap berkontribusi positif bagi bangsa. (rif)