Fakultas Ushuluddin UIN Suska Riau Gelar Seminar Internasional: Warisan Intelektual Said Nursi, Dialog Iman, Akal, dan Peradaban

Pekanbaru, 30 Juni 2025 – Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau menggelar Seminar Internasional bertajuk “Said Nursi’s Intellectual Legacy: Dialogic of Faith, Reason, and Civilization”, pada Senin, 30 Juni 2025. Kegiatan ini menjadi ajang ilmiah penting untuk menggali dan merefleksikan warisan intelektual Syekh Said Nursi (1877–1960), seorang ulama reformis dari Turki yang dikenal luas karena pemikirannya dalam memadukan iman, akal, dan kemajuan peradaban.

Seminar ini menghadirkan tiga narasumber utama: Syekh Ahmad Mustofa, pembina Madrasah Said Nursi di Turki; Prof. Dr. H. Arrafi’e Abduh, MA, Guru Besar Ilmu Tasawuf UIN Suska Riau; dan Dr. Suhayib, MA, dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Suska Riau. Acara dimoderatori oleh Lukmanul Hakim, S.Ud, M. IRKH, Ph.D.

Dekan Fakultas Ushuluddin, Dr. H. Jamaluddin, M.Ush, secara resmi membuka acara. Dalam sambutannya, ia berharap seminar ini dapat memperkuat posisi akademik UIN Suska dalam kancah pemikiran Islam kontemporer dan menjadi ruang diskusi intelektual yang konstruktif di tengah arus globalisasi.

Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Lia Ramadhani dan doa oleh M. Pasha al-Ghifari. Bertindak sebagai pembawa acara adalah mahasiswa Fakultas Ushuluddin, Aninda Nurfadilah Yovia Violanda Fransiska dan Said al Farisi Tombang, yang memandu kegiatan dalam tiga bahasa: Arab, Inggris, dan Indonesia.

Dalam pemaparannya, Syekh Ahmad Mustofa menyoroti pentingnya sinergi antara iman dan akal sebagaimana ditekankan Said Nursi. “Keimanan yang kuat akan melahirkan tawakal dan optimisme, yang menjadi fondasi utama dalam membangun peradaban,” ungkapnya. Ia juga mengkritik sikap pesimistis sebagian tokoh agama yang mengabaikan integrasi antara nilai-nilai keagamaan dan kemajuan modern.

Mengutip Said Nursi, ia menambahkan, “Inti dari buah itu adalah benih atau bijinya, begitu juga manusia, pada hakikatnya adalah hatinya.” Pesan ini menurutnya merefleksikan pentingnya pembinaan hati dan spiritualitas dalam membentuk karakter umat.

Sementara itu, Prof. Dr. Arrafi’e Abduh dan Dr. Suhayib membahas sisi ekonomi spiritual dalam karya-karya Said Nursi, terutama yang berkaitan dengan konsep tasawuf iqtishadi. Keduanya menekankan bahwa pemikiran Said Nursi tidak hanya menyentuh ranah metafisik, tetapi juga merespons problematika sosial-ekonomi umat Islam.

“Masa kini adalah masa untuk memperkuat iman,” ujar Prof. Arrafi’e, “dan penghuni surga bukan hanya dari kalangan sufi, tapi mereka yang menempuh jalan hakikat, menyatukan nilai-nilai Timur dan Barat.”

Seminar ini dihadiri ratusan peserta dari kalangan dosen, mahasiswa, serta sivitas akademika UIN Suska Riau. Kegiatan ini juga disiarkan secara langsung melalui platform digital universitas guna menjangkau audiens yang lebih luas.

Melalui seminar ini, Fakultas Ushuluddin berharap dapat memberikan kontribusi intelektual yang signifikan bagi pengembangan studi keislaman di era modern. Acara berlangsung dengan lancar dan penuh antusiasme dari para peserta.

“Semoga kegiatan ini menjadi pijakan awal untuk membumikan pemikiran Said Nursi dalam konteks keindonesiaan dan global,” ujar Dr. H. Jamaluddin menutup rangkaian acara. (Kh-red)

About muhammad arif

Check Also

Mahasiswa Prodi SAA Dinobat Jadi Putera Kampus Intelegensia Provinsi Riau 2025

Bersama 46 Finalis dari 29 Universitas (Kampus) Provinsi Riau, Pemilihan Putera Puteri Kampus Provinsi Riau …