Sambut Tahun Baru Hijriah, Fakultas Ushuluddin Gelar Visiting Lecturer

Rabu 10 Juli 2024 bertepatan dengan 4 Muharam 1446 H, Fakultas Ushuluddin UIN Sultan Syarif Kasim Riau menggelar acara Visiting Lecturer (Kuliah Tamu) bertajuk “Studi Al-Qur`an Kontemporer dan Pengembangan Kajian ‘Ulum al-Qur’an”. Kegiatan ini diselenggarakan di Aula Utama Gedung Fakultas Ushuluddin lantai III dan dihadiri oleh para mahasiswa, dosen, serta tamu undangan.

Acara dimulai dengan sambutan Dekan Fakultas Ushuluddin UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Dr. H. Jamaluddin M.Us dan langsung dibalas oleh Dekan Fakultas Ushuluddin IAIN Kudus Prof. Dr. H. Ahmad Atabik, Lc., M.Si. Turut memberikan sambutan Wakil Dekan II (Bidang Perencanaan dan Keuangan), Dr. Afrizal Nur, MIS. Acara kemudian dilanjutkan dengan Penandatanganan Kerjasama (MoA) antara Fakultas Ushuluddin UIN Sultan Syarif Kasim Riau dengan Fakultas Ushuluddin IAIN Kudus. Sesi pertama ditutup dengan saling bertukar cendera mata antara kedua belah pihak dan poto bersama yang diikuti oleh seluruh pimpinan yang berhadir.

Visiting Lecturer diawali oleh narasumber pertama yaitu Prof. Dr. H. Ahmad Atabik, Lc., M.Si. Dekan sekaligus Guru Besar Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir IAIN Kudus ini menyampaikan kajian seputar Studi Al-Qur`an Kotemporer dan Pengembangan Kajian Ulum Al-Qur`an. Beliau memaparkan bagaimana sejarah Al-Qur`an muncul dalam ruang yang tidak kosong sehingga membutuhkan seperangkat ilmu untuk memahaminya hingga senantiasa shalih likulli zamanin wa makan. Beliau juga menegaskan betapa pentingnya beberapa metode untuk memahami Al-Qur`an baik berupa analisis tektual, pendekatan interdisipliner, interpretasi kontekstual dan pemikiran kritis dan konstruktif berupa ijtihad dan kebijaksanaan.

Narasumber kedua, Dr Abdul Karim MA Dosen Tetap Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir yang juga Wakil Dekan I Fak Ushuluddin IAIN Kudus mengangkat tema “Optimizing Entrepreneurship In The Digital Age: Exploring The Role Of Al-Quran”. Awal kata beliau membeberkan fakta ketertinggalan umat Islam dalam ranah ekonomi, dari 10 orang terkaya di Indonesia, hanya ada satu Muslim. IAIN Kudus sudah memperkenalkan Quranic Enterpreneurship dan dijadikan sebagai salah satu mata kuliah di Prodi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir. Beliau memperingatkan agar tak menjadi generasi yang lemah termasuk lemah ekonomi dan berharap lahirnya generasi al-muqidz min al-dhalal (membangkit batang terendam) ekonomi Islam. Penutup kalimat, beliau juga menginisiasi adanya student exchange sebagai sarana untuk memperkuat silaturahmi akademik antara dua institusi.

Melengkapi dua materi sebelumnya, Dr. Irzum Farihah, S.Ag., M.Si (Desan Tetap Prodi Akidah dan Filsafat Islam) memberikan penguatan teori sosial dalam membumikan Al-Qur`an dengan materi yang berjudul “Kontekstualisasi Teori Sosial dalam Fenomena Beragama Masyarakat”.  Dalam paparannya beliau menjelaskan bahwa harus ada teori-teori sosial untuk menjembatani Al-Qur`an dan pemahamannya menyentuh realitas sosial yang ada di tengah masyarakat. Beliau juga menambahkan bahwa selain menjadi objek, Al-Qur`an juga bisa dijadikan sebagai pisau analisis untuk memahami dan memberikan solusi problematika umat Islam hari ini. Di akhir kata beliau juga memperkenalkan beberapa artikel yang terbit dari kolaborasi dosen-mahasiswa yang lahir dari ragam fenomena beragama yang terjadi di tengah masyarakat.

Peserta yang hadir sangat antusias mengikuti paparan paran dari ketiga narasumber yang tidak hanya informatif namun juga menginspirasi, membuka wawasan mereka tentang bagaimana integrasi antara Al-Qur’an yang dapat mempengaruhi berbagai sektor dalam penelitian. Antusiasme peserta terlihat dari beberapa pertanyaan yang lahir  pada sesi diskusi tentang polemik dan kasus yang terjadi di tengah masyarakat Islam.

Acara ditutup dengan penuh semangat dan harapan bahwa pengetahuan yang didapat akan membekali mahasiswa untuk menghadapi tantangan yang dihadapi di tengah masyarakat. Fakultas Ushuluddin berkomitmen untuk terus menyelenggarakan kegiatan serupa guna mendukung pendidikan yang berbasis MBKM dan penerapannya. Fakultas Ushuluddin baik IAIN Kudus maupun UIN Sultan Syarif Kasim Riau berharap kegiatan ini memberikan manfaat yang besar bagi semua peserta dan memotivasi untuk terus belajar dan berinovasi dalam menghadapi tantangan yang sedang berlangsung. (fatma)

 

About muhammad arif

Check Also

Sambut Tantangan Internasionalisasi Pendidikan Tinggi, Tiga Dosen AFI UIN Suska Riau Ikuti Simposium Nasioal ASAFI di Bandung

Tuntutan Internasionalisasi Pendidikan Tinggi telah bergema sejak dekade pertama tahun 2000 dan semakin menguat pada …